Kabupaten Purworejo adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah.
Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten
Magelang di utara, Kabupaten Kulon Progo (Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta di timur), Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Kebumen
di sebelah barat.
Berdasarkan Penelitian, menurut Kepala Seksi Sejarah Kepurbakalaan dan
Nilai Tradisional Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo
Eko Riyanto mengatakan Kabupaten Purworejo memiliki 357 benda cagar
budaya (BCB). Selain mesjid, gereja, dan berbagai bangunan kuno
peninggalan kolonial Belanda, BCB tersebut diantaranya berupa arca,
batu-batu kuno peninggalan zaman Megalitikum dan Hindu-Budha. Dari
jumlah tersebut, 161 BCB yang rawan dicuri seperti patung atau arca,
dimasukkan museum. Untuk delapan 17 BCB lainnya yang berupa situs
diamankan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo dengan cara
menerjunkan 17 juru pelihara.
Sebanyak 191 BCB tersebut kini masih tersebar di sekitar pemukiman
penduduk. Sebagian BCB tersebut ada yang dibiarkan tergeletak dan ada
pula yang dihormati sebagai pepunden atau tugu penanda desa. Dua batu
lumpang di Desa Borowetan, Kecamatan Banyuurip, bahkan dimanfaatkan
masyarakat sekitar sebagai tempat untuk menumbuk padi.
Salah satu situs di Kabupaten Purworejo adalah situs Nyai Bagelen di
Desa Bagelen, Kecamatan Purworejo. Menurut juru kunci situs
Karyowinangun, setiap Selasa dan Jumat Kliwon, situs itu rutin
dikunjungi orang yang ingin bersembahyang meminta rezeki, jodoh, dan
kesuksesan dalam karir, kuliah dan di bangku sekolah.
Di situs tersebut disediakan ruang doa khusus yang dikunci dan hanya
dibuka jika ada orang yang ingin sembahyang. Di sebelah ruang doa,
terdapat makam leluhur keturunan Nyai Bagelen, makam Bupati Bagelen
Tumenggung Reksosamudra, serta 10 batu stupa tanpa ada ukiran tanggal
dan tahun.
Sebuah batu stupa serupa juga terdapat di makam Mbah Genuk di Desa
Kalirejo. Dengan adanya stupa ini, dua situs tersebut terindikasi
merupakan peninggalan Budha.
Maka dari itu kita sebagai generasi-generasi muda harus bisa menjaga dan
melestarikan setiap peninggalan budaya dalam setiap daerah. Jangan
sampai kita melupakan sejarah dan peninggalan nenek moyang kita dulu.
Karena sejarah merupakan landasan terjadinya masa kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar